Teng menyatakan bahwa antara 2022 dan 2024, Binance memfasilitasi transfer kripto instan antar pengguna senilai $26 miliar.
Di Forum Ekonomi Dunia di Davos, CEO Binance Richard Teng mengungkapkan bahwa dalam rentang waktu tersebut, pengguna platform menghemat $1,75 miliar dalam biaya pengiriman uang melalui layanan kripto tanpa biaya.
Binance memproses transaksi kripto bernilai $26 miliar, menunjukkan potensi penghematan biaya dalam transaksi internasional menggunakan mata uang kripto.
Pada 2025, pengiriman uang global diperkirakan mencapai $913 miliar, yang menjadi sumber pendapatan penting bagi para pekerja migran yang mendukung keluarga mereka di luar negeri.
Namun, metode pengiriman tradisional sering kali dikenai biaya tinggi. Bank Dunia memperkirakan biaya rata-rata pengiriman uang sebesar 6,65%, sementara IMF mencatat bahwa transaksi kecil bisa dikenai biaya hingga 15-20%.
Sebagai perbandingan, Binance Pay menawarkan pengiriman uang kripto bebas biaya, memungkinkan penghematan signifikan.
Pada 2024, Binance melaporkan rata-rata nilai pengiriman uang sebesar $470, menunjukkan bagaimana pengguna menghindari biaya perbankan tradisional dan menikmati waktu transaksi yang cepat.
Data dari bursa ini menunjukkan lebih dari 500.000 pengguna wanita bertanggung jawab atas transfer kripto domestik dan internasional senilai $4 miliar tahun lalu, menyoroti peran penting mata uang kripto dalam inklusi keuangan.
Peran Kripto untuk Komunitas yang Kurang Terlayani
Richard Teng membahas dampak signifikan mata uang kripto, khususnya bagi komunitas yang kurang terlayani.
“Kripto memberikan solusi keuangan bagi mereka yang paling membutuhkannya. Pengiriman uang internasional tradisional sering kali mahal, tetapi kripto menawarkan alternatif yang cepat dan hemat biaya. Bagi pekerja migran, ini adalah cara untuk memaksimalkan penghasilan dan memastikan dukungan mereka tiba dengan cepat kepada orang tercinta,” ujar Teng.
Teng juga menyoroti peran kripto dalam situasi darurat. Imed, pengguna Binance dari Aljazair, berbagi bagaimana kripto membantunya mendanai perawatan medis penting bagi seorang anak di Prancis tanpa penundaan.
“Biaya dengan fiat bukan hanya soal uang, tetapi bisa mengancam nyawa. Dengan kripto, saya bisa bertindak seketika,” jelas Teng.
Di sisi lain, Teng menceritakan pengalaman Diogo Mury dari Brasil yang menggunakan Binance Pay untuk menyalurkan bantuan darurat selama banjir di Rio Grande do Sul.
Dalam situasi genting tersebut, mata uang kripto memungkinkan distribusi dana yang cepat untuk kebutuhan mendesak seperti makanan, air, dan obat-obatan.
Walaupun pengiriman uang kripto senilai $26 miliar yang ditangani Binance masih relatif kecil dibandingkan total global, Teng optimis bahwa dengan meningkatnya kesadaran akan potensi kripto, penggunaannya dalam pengiriman uang akan semakin meluas.