Anggota parlemen meluncurkan rancangan undang-undang baru yang bertujuan untuk memperkenalkan sistem izin operasi VASP
Para senator di Kolombia berencana mengajukan langkah baru untuk mengatur industri kripto di negara tersebut.
Dilaporkan oleh El Colombiano, Senator Gustavo Moreno bersama Anggota Kongres Julián López memperkenalkan RUU yang bertujuan membangun kerangka hukum guna “melindungi” pengguna aset kripto di Kolombia.
Kolombia: Peraturan Crypto ‘Sangat Dibutuhkan,’ Kata Anggota Parlemen
Moreno menyoroti bahwa ketiadaan regulasi membuat pertukaran kripto dan perusahaan terkait beroperasi tanpa aturan yang jelas, menciptakan ketidakpastian dan risiko bagi konsumen. 
Senator juga menegaskan bahwa kurangnya regulasi ini mengakibatkan absennya mekanisme perlindungan bagi para pengguna.
Selain itu, Moreno menyebut bahwa Kolombia belum memiliki sistem pengawasan untuk mencegah penyalahgunaan aset kripto.
Menurut para analis blockchain, lebih dari lima juta warga Kolombia kini telah menggunakan kripto. Mereka memproyeksikan bahwa pada tahun 2024, transaksi dengan token digital di negara tersebut akan mencapai nilai $6,7 miliar.
Namun, para pengkritik menyatakan bahwa pertumbuhan adopsi ini turut diperparah oleh meningkatnya kasus penipuan kripto dan skema piramida.
Sebagian pihak juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa industri kripto yang minim regulasi ini dimanfaatkan oleh beberapa individu untuk mencuci uang hasil aktivitas ilegal.
Regulator keuangan utama Kolombia, Superintendencia Financiera de Colombia, telah menjalankan proyek percontohan terkait kripto sejak 2021.
Namun, laporan media menyebutkan bahwa hingga kini uji coba tersebut belum membuahkan kerangka kerja regulasi yang konkret.
Kerangka kerja ini dianggap penting untuk memungkinkan sektor kripto di Kolombia terintegrasi dengan sistem keuangan nasional.
RUU ‘Kerangka Kerja’ Regulasi
RUU ini mencakup 16 klausul yang meliputi pemantauan, regulasi pemasaran, edukasi, perpajakan kripto, serta langkah-langkah untuk mencegah pencucian uang dan pendanaan terorisme (AML/CFT).
Para legislator menyatakan bahwa dengan “melindungi pengguna,” undang-undang ini juga berpotensi “mendorong investasi kripto” dalam jangka panjang.
“Kolombia telah tertinggal dari negara-negara lain di dunia […]. Sementara negara-negara lain bergerak maju, [industri di sini] tetap tidak diatur. RUU kami berusaha untuk menetapkan aturan main yang jelas. Kami ingin menciptakan ekosistem yang andal dan lebih menarik untuk investasi dengan jaminan bawaan untuk industri yang sedang berkembang ini.”
Anggota parlemen Kolombia, Julián López
Sistem Izin Operasi VASP
RUU ini berusaha untuk memperkenalkan sistem lisensi untuk operator kripto, yang perlu mendaftar sebagai Penyedia Layanan Aset Virtual (VASP).
Di negara lain, sistem lisensi VASP biasanya dirancang untuk memaksa pertukaran kripto dan perusahaan dompet untuk mematuhi protokol AML/CFT.
Outlet media mengutip analis keuangan Gregorio Gandini yang menyatakan bahwa “penting untuk mengatur mata uang kripto” karena “mereka menjadi semakin populer” di Kolombia. Dia menambahkan:
“Jika kripto tidak diatur, [warga Kolombia] akan mengadopsinya dengan cara yang tidak teratur.”
Investor kripto asal Kolombia, Daniel Aguilar, menekankan pentingnya menciptakan “kerangka kerja yang aman” bagi perusahaan untuk dapat “berkembang dan menguat.” Namun, ia juga mengingatkan agar regulasi yang diterapkan tidak sampai menghambat inovasi dengan aturan yang terlalu ketat. Menurut Aguilar:
“Jika regulasi terlalu kaku, perusahaan dan pengusaha kripto dapat dipaksa untuk beroperasi dari negara lain yang memiliki regulasi yang lebih fleksibel. Kami membutuhkan kerangka hukum yang melindungi pengguna tanpa menghambat pertumbuhan sektor ini.”
